Rabu, 28 Januari 2009

Payudara Pria Berkembang Seperti Wanita

Switch to Bahasa Inggris

Seringkali kita menjumpai pria dengan payudara besar layaknya wanita. Sebenarnya hal ini adalah umum dan bukanlah hal yang serius. Hanya saja seringkali hal ini membuat pegal dan menimbulkan rasa kurang percaya diri. Lalu apakah payudara ini berbahaya atau tidak?
Pembesaran payudara pria ini biasa disebut Ginekomastia. Ginekomastia adalah pembesaran jaringan dada pria yang disebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron. Ginekomastia ini dapat hilang dengan sendirinya dn dapat diobati denan konsumsi hormon tertentu untuk menjaga keseimbangan hormon. Dalam beberapa kasus operasi dan pengangkatan jaringan sekitar dada dapat menjadi pilihan.

Gejala

Tanda dan gejala ginekomastia antara lain adalah:
• Pembengkakan jaringan kelenjar payudara
• Dada terasa sakit
Jika anda merasa dada anda mengembang, terasa sakit atau keluar air dari satu atau dua putingnya, maka anda harus waspada.

Penyebab

Ginekomastia dipicu oleh penurunan kadar hormon testosteron dibanding estrogen. Turunnya kadar testosteron ini dapat disebabkan karena memang kadar testosteron turun atau merupakan peningkatan kadar estrogen, sehingga keseimbangannya berubah. Perubahan keseimbangan hormon ini antara lain disebabkan oleh:
• Perubahan alami hormon
• Konsumsi obat-obatan
• Kondisi kesehatan tertentu
25 persen kasus ginekomastia tidak ditemukan penyebab secara pasti.

Keseimbangan testosteron-estrogen
Hormon testosteron dan estrogen mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik seksual dan kelamin pada pria dan wanita. Testosteron mengontrol karakteristik organ pria seperti otot dan bulu (rambut halus) pada tubuh. Sementara estrogen mengontrol karakteristik organ wanita seperti pertumbuhan payudara.

Perlu diketahui bahwa hormon estrogen juga diproduksi dalam tubuh pria, hanya saja normalnya dalam jumlah yang kecil. Hormon ini akan membantu kepadatan tulang, produksi sperma dan membentuk mood (emosi). Tetapi bila kadar estrogen terlalu tinggi atau di luar batas keseimbangan (dengan testosteron) maka akan menyebabkan ginekomastia.

Ginekomastia pada bayi
Lebih dari separoh bayi laki-laki lahir dengan kondisi dada yang membesar sebagai akibat estrogen dari ibu. Pembesaran jaringan dada ini akan menghilang dengan sendirinya dalam dua sampai tiga minggu setelah lahir.

Ginekomastia pada masa puber
Ginekomastia yang disebabkan perubahan hormon selama masa puber adalah umum. Dalam banyak kasus pembesaran jaringan dada ini akan hilang sendiri tanpa perawatan dalam enam bulan sampai dua atau tiga tahun.

Ginekomastia pada pria dewasa
Prevalensi ginekomastia akan mencapai puncak saat umur 50 sampai 80 tahun. Setidaknya seperempat pria akan mengidap ginekomastia dalam rentang usia ini.

Pengobatan
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan terjadinya ginekomastia, antara lain:
• Obat anti-androgen yang digunakan untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker.
• Obat terapi AIDS. Ginekomastia dapat berkembang pada pria yang mengidap HIV yang menerima terapi pengobatan yang disebut HAART (highly active antiretroviral therapy)
• Obat penenang seperti diazepam atau valium
• Obat anti depresi
• Antibiotik
• Kemoterapi
• Obat untuk jantung

Alkohol dan beberapa jenis narkoba juga dapat menjadi penyebab ginekomastia:
• Anabolic steroid dan hormon androgen yang biasa digunakan sebagai dopping oleh atlit
• Alkohol
• Mariyuana
• Heroin
• Amphetamin

Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan dapat pula menjadi sebab timbulnya ginekomastia yang mempengaruhi keseimbangan hormon, antara lain:
• Hypogonadism, kondisi yang mempengaruhi produksi normal testosteron seperti sindrom Klinfelter
• Usia. Perubahan hormon juga biasa terjadi seiring penuaan usia, khususnya bagi pria dengan berat badan lebih.
• Tumor. Beberapa jenis tumor berhubungan dengan testis atau kelenjar-kelenjar organ pria yang memproduksi hormon juga dapat berpengaruh pada keseimbangan hormon,
• Hipertiroid, kelenjar gondok yang memproduksi hormon tiroksin terlalu banyak
• Gagal ginjal
• Gagal hati dan sirosis
• Malnutrisi dan kelaparan

Faktor resiko

Faktor resiko inekomastia termasuk:
• Remaja
• Manula
• Penggunaan anabolic steroid dan hormon-hormon androgen untuk menambah kemampuan atlit.
• Kondisi kesehatan khusus, antara lain penyakit hati dan ginjal, gondok sampai sindrom Klinefelter.

Pemeriksaan dan diagnose

Dokter akan menanyakan beberapa hal mengenai sejarah kesehatan anda dan pengobatan yang pernah diterima, disamping akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap jaringan dadan, perut dan organ genital.

Beberapa kondisi lain yang menunjukkan gejala mirip dengan ginekomastia antara lain:
• Pseudoginekomastia atau ginekomastia palsu
• Kanker payudara, walaupun jarang terjadi pada pria, tapi tetap mungkin.
• Mastitis

Sedangkan untuk pemeriksaan awal biasanya dokter akan melakukan tes darah dan mamogram. Untuk tes lanjutan biasanya akan dilakukan :
• Foto rontgen dada
• CT scan
• MRI
• Pengambilan sedikit jaringan

Obat dan penanganan

Banyak kasus ginekomastia yang sembuh dengan sendirinya. Tetapi bila ginekomastia disebabkan hal-hal tertentu atau menyebabkan nyeri yang berkepanjangan, maka dokter biasanya akan merekomendasikan obat-obat tertentu.

Pengangkatan jaringan dimungkinkan dalam menangani ginekomastia yang sudang sangat mengganggu.
• Sedot lemak (liposuction). Hanya menyedot lemak saja tanpa mengambil jaringan di payudaranya.
• Mastectomi. Pengangkatan jaringan payudara dan biasanya dilakukan melalui endoskopi.

Bagi pria, pembesaran payudara ini dapat menimbulkan stres dan perasaan malu, karen sangat berhubungan dengan kehidupan asmara dan percaya diri. Cobalah gali sebanyak mungkin informasi dan dukungan dari keluarga, dokter atau teman.

Sedangkan untuk mencegah dan mengontrol resiko ginekomastia hal berikut dapat dilakukan:
• Hindari penyalahgunaan narkoba dan doping, termasuk steroid, heroin dll.
• Hindari konsumsi alkohol, meskipun sedikit
• Periksa ulang obat-obat harian yang dikonsumsi dan konsultsikan ke dokter.


mayoclinic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar