Jumat, 19 Juni 2009

Fakta Seputar Gondok dan Kehamilan

Switch to Bahasa Inggris

Kelenjar gondok/thyroid gland terletak di tengah bawah leher. Meskipun berukuran kecil, kelenjar gondok ini memproduksi hormon yang mempengaruhi setiap sel, jaringan dan organ di seluruh tubuh. Hormon tiroid yang diproduksi kelenjar ini akan mengatur denyut metabolisme tubuh yang akan menghasilkan energi bagi tubuh yang berasal dari nutrisi dan oksigen dan mempengaruhi fungsi kritis kerja tubuh seperti tingkat energi dan detak jantung. Kehamilan adalah salah satu hasil kerjanya.

• Selama kehamilan, kelenjar gondok akan memproduksi hormon 50 persen lebih banyak dibanding pada wanita yang tidak hamil
• Selama kehamilan kelenjar gondok akan membesar 10 sampai 15 persen (berat normal berkisar antara 15 sampai 20 gram)
• Peluang hipotiroid (kurangnya hormon tiroid) selama kehamilan meningkat dibanding wanita yang tidak hamil

Gondok, ibu dan janin

Dalam masa 10 sampai 12 minggu pertama kehamilan, keperluan hormon tiroid janin sepenuhnya bergantung pada ibu.

• Akhir trimester pertama kehamilan, kelenjar gondok janin sudah mampu memproduksi hormon untuk dirinya sendiri.
• Meski begitu janin tetap tergantung ibu untuk memenuhi kebutuhan yodium janin sebagai unsur yang penting untuk pembuatan hormon tiroid.
• Selama kehamilan, kebutuhan yodium sangat penting untuk pembentukan dan perkembangan otak janin.
• Selama kehamilan ibu harus terus meningkatkan suplai yodium untuk menghasilkan hormon tiroid dan memastikan yodium tersedia cukup bagi janin
• Selama kehamilan, ibu disarankan untuk mengkonsumsi vitamin harian yang mengandung 150 µg (baca: mikrogram) yodium dalam bentuk yodium potasium (rekomendasi dari American Thyroid Association).

Statisik menunjukkan bahwa tak kurang dari 2,2 milyar penduduk dunia mengalami kekurangan yodium, dan ini adalah salah satu penyebab terjdinya penurunan/retardasi mental.

Hipotiroid

Hipotiroidisme/hipotiroid adalah kondisi dimana kelenjar gondok/kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon yang cukup dan gejala yang timbul antara lain kelelahan, depresi, sering lupa, tidak toleran terhadap dingin, sembelit dan kulit mengering.

• Penanganan hipotiroid pada wanita hamil sama dengan pada wanita yang tidak hamil, seperti konsumsi hormon tiroid sintetis, synthetic levothyroxine (T4) yang biasanya diperoleh dari tiroid yang dikeringkan dari kelenjar-kelenjar tiroid hewan
• Karena sifat perawatan hipotiroid yang sepanjang umur, maka sebelum hamil, ibu sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh dosis konsumsi T4 yang tepat
• Ibu dengan terapi T4 yang hamil umumnya harus meningkatkan dosis konsumsi khususnya pada trimester pertama sampai sekurangnya 50 persen.
• Hipotiroid pada ibu hamil yang tidak tertangani atau kurang cukup tertangani dapat mengakibatkan keguguran, lahir prematur dan penurunan IQ pada janin.
• Anak/bayi yang lahir dengan hipotiroid bawaan (tanpa kelenjar tiroid sejak lahir) biasanya akan berkembang tidak normal jika tidak teridentifikasi dan tertangani dengan segera.
• Di Amerika, semua bayi yang dilahirkan harus melalui pemeriksaan tiroid untuk mengetahui apakah ia memiliki kelainan tiroid bawaan agar dapat ditentukan terapi lebih dini untuk mencegah terjadinya retardasi/penurunan metal anak.
• Delapan sampai sepuluh persen ibu ditengarai menderita postpartum thyoriditis (tiroiditis pasca salin) yang terjadi dalam 12 bulan pertama pasca melahirkan dimana terjadi hipertiroid yang diikuti dengan hipotiroid 2-3 bulan kemudian dan selanjutnya berangsur normal.

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme/hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Gejala yang ditimbulkan antara lain gemetar, iritasi mata, lelah otot, penurunan berat badan yang tak terkontrol, gangguan tidur dan problem penglihatan.

• Hipertiroid akan sulit terdeteksi pada ibu hamil karena gejalanya sulit dibedakan dan sama dengan kehamilan normal
• Penyakit Graves adalah salah satu tipe hipertiroid, diperkirakan adalah suatu penyakit autoimun/sejenis alergi. Penyakit ini termasuk golongan penyakit genetis atau yang diturunkan/diwariskan. Gejala klinis penyakit grave adalah banyak berkeringat, suka dingin, sering berdebar, kedua tangan sering bergetar, nadi cepat adalah konsekuensi dari hipertiroidisme.
• Ibu hamil yang menderita penyakit Graves biasanya akan diminta mengurangi terapi yang diterima saat kehamilan.
• Penanganan yang kurang atas hipertiroid dapat menyebabkan kelahiran sebelum waktu dan komplikasi serius seperti “preklampsia”.

Pemeriksaan penyakit tiroid selama kehamilan

American Thyroid Association merekomendasikan pemeriksaan pada wanita dengan resiko tinggi seperti tersebut dibawah sebelum atau selama kehamilan:

• Ibu/wanita dengan sejarah penyakit tiroid/gondok atau pernah melakukan bedah tiroid
• Ibu/wanita dengan sejarah keluarga pernah menderita penyakit gondok
• Ibu/wanita yang membawa antibodi tiroid
• Ibu/wanita dengan gejala klinis hipertiroid atau hipotiroid
• Ibu/wanita dengan diabetes tipe 1
• Ibu/wanita dengan kelainan gondok
• Ibu/wanita dengan kelainan autoimun
• Ibu/wanita yang tidak subur/infertil
• Ibu/wanita yang pernah melakukan terapi kepala atau radiasi pada leher
• Ibu/wanita dengan sejarah keguguran atau kelahiran prematur

Suatu tes darah sederhana adalah langkah pertama pada diagnosis. Dari sana, dokter dapat menyarankan langkah apa seharusnya berikutnya. Ingat bahwa penyakit tiroid sangat umum, dan ditangan paramedis yang berpengalaman, penyakit yang menyebabkan suatu kelebihan/kekurangan hormon-hormon tiroid ini dapat dengan mudah didiagnose dan dirawat.


medicalnewstoday

Tidak ada komentar:

Posting Komentar